Berita Pilihan

Sabtu, 23 Agu 2025, 14:56:16 WIB - 70 | Admin Puskesmas Tarusan

Pelaksanaan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) di sekolah adalah program imunisasi lanjutan yang diberikan oleh petugas Puskesmas kepada siswa kelas 1, 2, 5, dan 6 SD/MI pada bulan Agustus dan November setiap tahunnya. Vaksin yang diberikan bervariasi sesuai kelas, seperti MR untuk kelas 1, DT/Td untuk kelas 2 dan 5, serta HPV untuk siswi kelas 5 dan 6. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap penyakit seperti campak, difteri, dan tetanus, serta melibatkan pemeriksaan kesehatan lainnya seperti mata dan gigi. Apa itu BIAS? BIAS adalah singkatan dari Bulan Imunisasi Anak Sekolah. Ini adalah program imunisasi rutin lanjutan yang diadakan untuk mempertahankan dan memperpanjang masa kekebalan anak terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Kapan BIAS dilaksanakan? Pelaksanaan BIAS dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Agustus dan November. Siapa saja sasarannya? Sasaran utama BIAS adalah peserta didik di tingkat Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), atau sederajat. Secara spesifik, siswa yang mendapatkan imunisasi adalah siswa kelas 1, 2, 5, dan 6. Vaksin apa yang diberikan? Jenis vaksin yang diberikan berbeda-beda tergantung kelasnya: Kelas 1: Imunisasi MR (Campak dan Rubella) dan DT (Difteri dan Tetanus). Kelas 2 dan 5: Imunisasi Td (Tetanus dan Difteri). Siswi Kelas 5 dan 6: Imunisasi HPV (Human Papillomavirus). Bagaimana pelaksanaan BIAS di sekolah? 1. Petugas Pelaksana: Pelaksanaan imunisasi dilakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas setempat. 2. Kerja Sama: Keberhasilan program BIAS memerlukan kerja sama antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, pihak sekolah, serta dukungan dari orang tua dan masyarakat. 3. Pemeriksaan Kesehatan: Selain imunisasi, BIAS juga mencakup pemeriksaan kesehatan anak sekolah, seperti pemeriksaan mata, gigi, dan pemeriksaan kesehatan secara umum. 4. Sosialisasi: Sebelum pelaksanaan, petugas Puskesmas biasanya melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama orang tua, agar masyarakat memahami pentingnya imunisasi dan tidak keberatan anaknya diberi vaksinasi.

---

Video Terkait :

---